Kelahiran
Aku puisi yang belum terlahirkan
Wujud gaib, tak berwajah, tak berkaki
Seluruh diriku jantung yang tembus pandang
Sayapku mengembang penuh cinta
Sehangat nafas, selembut angin
Seluruh semesta tempat tinggalku.
Lihat, plaent-planet tergelincir
kedalam nadaku.
Segala apa dan siapa, jejak langkahku
Aku telah menjelajah wilayah
Yang sama luasnya dengan Tuhan.
Aku ingin berbagi rahasia
yang sama ganjilnya dengan igauan
Adakah kau mendengar?
Derita ini memanjat menara daging tubuhmu
Hasrat ini menyala di ubun-ubun
O,..neraka ketinggian!
Kuangkat dunia yang sekarat
Menahan mayat waktu
Kubungkus jeritannya dengan
lambang suci kemusnahanku.
Kedalaam sungai darah mengalirlah aku
Kedalam matamu sirnalah aku.
Dan saat kau buka sejarah
Aku telah menjelma pagi dalam peristiwa matimu
Menjumpai setiap wujud, membakarnya
Menyulut batu matahari di otakmu.
Adakah kau mendengar ledakkanku?
Aku puisi yang belum terlahirkan
Wujud gaib, tak berwajah, tak berkaki
Seluruh diriku jantung yang tembus pandang
Memohon sepotong kata dari jiwamu
untuk kukenakan dalam pesta
kelahiran dunia ini.
FAISAL KAMANDOBAT
"sedang menyelesaikan studi di departemen antropolgi universitas indonesia
buku puisinya adalah Alangkah Tolol Patung Ini (2007)"
Tidak ada komentar: