Ketika bercinta seperti angin di gunung itu
ilustrasi |
di lembutkannya suara hutan dan air terjun
di pautkan warna satwa dan segala rumpun
sampai kita 'tak bisa bedakan " Itu percik atau embun"
Cahaya matahari memintal bayangan sendiri
seperti aku yang 'tak menyesal hilangnya diri
sedangkan kau germawan di ujung ufuk
memukau tubuh ladang yang menguning jeruk
Kita bercinta seperti angin yang sampai
di sebuah dangau,meningkah sayup suara
gending di radio yang merasuk
dalam mimpi siang petani yang lelah
Semntara seekor kerbau sibuk memamah rumput
di sebuah kubangan,di dekat sungai.
persis aku yang takjub" Bagaimana cinta selembut maut,
tiba-tiba mengingatkan akan Tuhan"
Dedy Tri Riyadi
( lahir di tegal,Jawa Tengah, dan kini tinggal di jakarta, ia bergiat di pauyuban sastra rabu malam ( pasar malam)
sumber: kompas cetak edisi minggu 11 maret 2012
Tidak ada komentar: