Header Ads

Breaking News
recent

Bocah berkalung ketapel

Tunjang ini seperti kembali menapaki pematang
kanak-kanak penjaga padi
dengan leher berkalung ketapel
merentak masuk ke belukar di lereng sawah ibu
mengintai kepala anak pipit,pekik sekawanan kera
kadang membuat tempat duduk beralas rumput banto
sambil menarik tali ijuk yang terhubung ke kaleng bekas kemasan susu
  tergantung di punggung orang-orang sawah
  kelenengnya membuat pipit terbang-hambur

lalu setelah padi pulang ke rangkiang, ibu menyiapkan kaul
orang-orang menabuh talempong-gendang
seikat padi dan ketapelku di gantung di tiang rumah gadang
ayam kinantan didarahi
kemenyan di bakar
para pendo'a pun meramu amin

ke sana kepalaku serasa pulang
terpelanting ke belakang waktu
ketika wangi dupa  dan gamelan berpacu lantun
menyambut kesunyianku
memperebutkan setiap nyeri yang kuidap sepanjang perjalanan
dan bunga yang di kalungkan gadis belia itu
telah memerangkap leherku
ingin segera ku raih
seperti mengayun ketapel
seketika aku berlari memburu sekawanan kera
dan burung-burung pemakan padi.


ZELFENI WIMRA ( lahir di sungai Naniang. limapuluh kota, sumatera barat. saat ini Ia tengah mempersiapkan buku kumpulan puisi pertamanya "Air Tulang Ibu" )


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.