Header Ads

Breaking News
recent

4 Penyebab Matematika Tidak Disukai Anak


4 Penyebab Matematika Tidak Disukai AnakMatematika selalu di anggap sebagai momok. Tidak hanya anak yang kebingungan, orang tua pun sering di buat kalang kabut.  Segala daya di kerhkan oarang tua supaya anak memahami matematika,misalnya dengan mengikuti bimbingan belajar matematika dengan metode tertentu.

Tidak sulit mengajarkan matematika atau pelajaran sains lainnya kepada anak. Anakpun  dapat di ajari matematika sejak kecil,misalnya dengan pengenalan bentuk,warna,angka jam,berhitung,atau menumpuk barang.

Ada empat penyebab matematika tidak di sukai anak.

1. Anak tidak suka dengan gurunya
penyebabnya karena guru mengajarkan matematika terlalu keras(galak) atau cara mengajar yang gguru yang tidak konkrit dan tidak jelas. Guru hanya menjelaskan di papan dan si murid di suruh membayangkan. Guru juga terkadang tidak sabaran dalam membimbing muridnya serta tidak sadar kalau ia sedang menghadapi murid yang masih usia anak-anak.

2. Anak tidak dapat membaca lambang atau angka dalam matematika.
kasus ini mengakibatkan anak tidak dapat melakukan operasi hitung (penjumlahan,perkalian,pengurangan,pembagian,dan lain-lain), yang bermuara pada kebencian anak terhadap matematika.
Cara paling tepat menanganinya dengan mengajarkan anak secara konkrit artinya, mengajarkan anak tidak harus teori ataupun mencontohkan di papan tulis,tetapi di praktekan atau di contohkan dengan benda yang dapat di lihat dan di pegang oleh anak,karena dengan cara tersebut anak lebih cepat mengerti,bahkan tertarik.

3. Anak trauma dengan matematika.
Karena di ajarkan matematika pada tahap yang belom waktunya di peroleh anak, misalnya, anak kelas 2 sekolah dasar(SD) mendapat pelajaran matematika pecahan dan desimal,yang seharusnya baru di pelajari di bangku kelas 3. Parahnya, jika si anak tidak menangkap pelajaran,anak justru mendapat marah dengan di bentak. Dampaknya, anak bertambah malas mempelajari matematika. Jangankan mempelajari atau mendalaminya, mendengar nama matematika saja si anak sudah takut.

4. Kurikurum yang kabur dan tidak pas menempatkan matematika pada usia anak.
Banyak buku paket SD sekarang yang tidak sesuai dalam menempatkan matematika dan memperhatikan psikologi anak.



karena matematika di anggap sulit,anak enggan mempelajarinya .
Jangankan mempelajarinya,mendengar nama matematika saja anak sudah ngeri. Dan persepsi inilah yang harus di hilangkan.

Semoga Bermanfaat
sumber: majalah Doterkita edisi 7 (juli )

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.